Monday, November 18, 2013

A Month Celebration

Kalau dihitung dari tanggal 19 bulan lalu dan mengingat Oktober adalah bulan berjumlah tiga puluh satu, jadi pada hari ini, 18 November adalah tepat hari ketiga puluh. Lalu ada apa sebenarnya? Mungkin sedikit saja aku ingin memperingati meninggalnya Ayahanda yang terbaik itu. Hanya mengingatkanku bahwa sudah selama ini Almarhum Abi meninggalkanku dan keluarga.

Semalam, aku sempat berbincang dengan bude ketika pulang jalan-jalan. Aku baru tahu tentang parkataan adikku, Lala, tentang kepergian Abi. Lala bertanya kepada Ummi, ”Kalau Mamas udah kerja terus menikah dan Aku juga kerja, Ummi bakalan sama siapa?” Dia juga bilang, “Aku mau langsung kerja aja mi.” Dan satu lagi perkataannya yang membuatku terngiang, “Tapi iya juga ya mi, Aku lebih baik kehilangan Abi daripada Ummi karena Ummi yang selalu bisa dekat.”

Apa yang aku lakukan setelah itu? Jujur aku langsung merenung di kamar. Sembari meneteskan air mata, aku berpikir bahwa adikku lebih dewasa ketimbang aku. Aku bahkan tidak ada waktu untuk terus berlama-lama di rumah waktu itu. Aku langsung berangkat lagi ke rantau karena kuliahku yang tak bisa ditinggalkan. Tapi Lala, dia bahkan tahu apa yang harus dia lakukan di masa depan. Begitu tidak ada apa-apanya aku sebagai seorang anak.

Terlepas dari rasa bersalahku yang tinggi, hingga detik ini pun aku masih belum percaya bahwa Abi telah tiada. Tapi tidak seperti itu kenyataannya. Aku tahu bahwa perasaan seperti ini tidak akan pernah pergi. Logikanya, kau tidak akan pernah melupakan orang yang kau sayangi bukan? Kau tidak akan pernah ingin melihat orang yang sayangi pergi jauh darimu, apalagi selama-lamanya.

Ini sudah menjadi jalan yang terbaik. Lebih cepat kau mengetahui bahwa kau ditinggal orang yang kau sayangi, akan lebih cepat pula kau menerima kepergian itu. Dan hal itu merupakan hal yang baik. Walaupun aku tahu, ditinggal seorang Ayah, seseorang yang menafkahi keluarga, yang selalu bisa mengatasi segala masalah keluarga, yang memberi arah dan petunjuk kemana kita harus melangkah, itu adalah hal yang berat.

Tidak banyak yang ingin aku jelaskan kali ini. Hanya ingin bilang bahwa setelah kepergian Abi selama satu bulan ini, aku mencoba untuk menjadi anak yang baik, anak yang pastinya seberguna Abi di mata keluarga, walaupun sekali lagi aku bilang ini berat. Tidak ada yang bisa menandingi ketulusan, kegigihan, dan kerja keras yang tinggi milik Abi. Tapi harus tetap kucoba lakukan. Semoga Allah mengijinkan…

Tangerang, 18 November 2013

(ketika hal yang tidak harus diperingati, diperingati)